Masbroo sore yang mendung, dan juga ditemani oleh secangkir kopi hangat membuat pikiran saya lebih fresh. Setidaknya untuk beberapa waktu, sambil terus mencoba untuk berpikir kritis, soal dunia peroda duaan nasional pastinya. Salah satu topik yang sedang panas adalah kelahiran Kawasaki ZX25R yang memang cukup mengejutkan dan menarik banyak perhatian konsumen tanah air…
Mungkin panjenengan sudah ‘terlalu banyak’ menerima informasi tentang kelahiran Kawasaki ZX25R, jadi saya tidak akan bicara lebih banyak lagi soal itu. Karena listnya sudah terlalu panjang, namun pikiran kritis saya menggiring diri ini untuk memandang sisi lain pada kelahiran Kawasaki ZX25R.
Apalagi kalau tidak soal respon dari para kompetitor lain, yaps, seperti sudah menjadi rekanan yang setia, para kompetitor terus memantau kelahiran Kawasaki ZX25R 4 silinder ini. Honda sudah berancang-berancang dengan kelahiran Honda CBR250RRR, 2 Silinder. Sementara Yamaha masih terus meracik Yamaha R25 yang juga bakal dibekali lebih dari dua silinder.
Nah hanya satu pabrikan yang masih terlihat adem-ayem, siapa lagi kalau bukan Suzuki. Jujur saja masbroo, disini otak saya terus berpikir, kenapa sih Suzuki selalu tidak berani ambil keputusan secara cepat. Las-les gitu lho kalau kata orang Jawa, Suzuki ini malah terkesan menunggu.
Contoh terlalu lama menunggu ala Suzuki adalah Suzuki GSX R-150 dan juga Nex II. Sudah sering diberikan saran, tapi Suzuki Indonesia tetap saja kekeh dengan pendiriannya. Yakni berpikir matang dan goalsnya nanti kalau kompetitor sudah melakukan puluhan kali upgrade.
Mungkin panjenengan mengira saya ini tukang nyinyir, dan hatersnya Suzuki. Tapi jujur saja masbroo, dari beberapa mesin motor yang saya pernah rasakan, Suzuki adalah salah satu yang the best. Baik itu performa enginenya ataupun bahan bakunya yang memang kuat, tahan banting lah pokoknya.
Bahkan guyonan saya dengan seorang teman mekanik menyebutkan bahwa salah satu alasan bengkel Suzuki itu jarang adalah karena konsumen Suzuki jarang mengeluh masalah pada motor, ya itu tadi alasannya. Suzuki selalu menekan untuk masalah bahan baku pembuatan yang mantab jiwaaa.
Oke kembali ke topik kita saat ini, apakah Suzuki tetap setia dengan sebutan ‘sang penonton setia’ ? atau mereka malah mau berubah, dan mencoba melakukan gerakan marketing yang lebih fresh, dan mengejutkan gitu ?.
Sampai artikel ini saya tulis dengan emosi menggebu-gebu, saya belum mendapatkan bocoran apapun soal langkah Suzuki ingin merilis motor sport full fairing 250 cc. Tidak ada sama sekali (ingin saya Caps Lock tapi takut enggak enak dibaca), padahal kalau melirik ke bagian dunia lain, Suzuki Global memiliki daftar produk Suzuki GSX-R250 yang memiliki tampang tampan dengan basis desain GSXR1000R.
“Apapun kesempatan itu akan kita lihat, kalau model ini memang cocok untuk pasar Indonesia kita akan hadirkan. ?Untuk watunya kapan tunggu saja,?” kata Yohan Yahya, 2W Sales & Marketing Departement Head SIS dikutip dari Otosia.
Yes, sekali lagi fans Suzuki harus kembali menunggu dan menunggu, entah sampai kapan ?, dan buat panjenengan yang berkomentar “mas-mas, Suzuki enggak perlu sport 250 cc, enggak penting,” anda berarti tidak mudeng rasanya mesin Suzuki di kelas Sport seperti GSXR150. Jadi mending dirasakan dulu feelnya, salam ngegass.