Bimocorner-salah satu artikel pagi ini selesai saya baca dengan santai dan berhasil menjadi suplemen lambung saya. Semua isinya mayoritas adalah curahan hati seseorang tentang Suzuki yang bandelnya bikin dia kehilangan pekerjaan.
Artikel ini sendiri termuat dalam Situs Mojok, yang selalu menjadi wadah bagi saya untuk mencari hiburan sederhana dengan mencari bacaan yang menghibur dan terkadang terkesan 'satire'.
Seperti salah satunya adalah artikel yang berjudul "Kelebihan Sepeda Motor Suzuki yang Membunuh Bengkel Resminya Sendiri," yang ditulis oleh seorang bernama Mita Idhatul Khumaidah. Dalam artikel yang cukup panjang tersebut, penulis banyak menyinggung tentang keluh kesahnya selama bekerja di Bengkel Resmi Suzuki.
Keluhan tersebut adalah kondisi bengkel yang sepi, karena tidak ada konsumen yang datang. Bahkan mereka yang bekerja disana bukannya memegang kunci-kunci perbengkelan malah lebih banyak memegang sulak atau Kemoceng kalau dalam Bahasa Indonesianya.
Padahal, kalau menarik data penjualan, Suzuki Motor tidak terlalu ndlesep untuk unit penjualannya di Indonesia. Okelah, kalau dibanding dengan Honda atau bahkan Yamaha, pabrikan ini jauh dari kata mendekati sekalipun.
Namun faktor sepinya bengkel resmi Suzuki yang disampaikan oleh Mbak Mita lebih ke faktor produk-produk Suzuki yang kurang ajar awetnya. Dan akhirnya menyebabkan bengkel resmi sepi konsumen karena memang tidak ada keluhan yang datang meskipun motor Suzuki mereka tidak melakukan perawatan rutin setiap 3 bulan di bengkel.
Cerita ini juga terjadi pada saya dan keluarga. Jadi Saya dan keluarga sendiri juga memiliki satu unit Suzuki Smash 110 di rumah yang dibeli pada tahun 2008 silam. Pernah suatu momen kelupaan melakukan pergantian oli mesin, hingga akhirnya oli mesin yang tersisa didalam mesin hanya sekitar dulitan jari saja.
Namun luar biasanya meskipun mesin mengeluarkan bunyi kasar seperti klep kendor, tapi secara keseluruhan. Kondisi mesin baik-baik saja, bahkan masih kuat untuk melakukan penanjakan di jalanan yang cukup curam ketinggiannya.
Lebih gilaanya lagi, Si Smash ini berhasil melakukan pengasapan kepada motor-motor lain yang usianya mungkin lebih muda darinya. Dan memiliki segala fitur yang lebih canggih dan modern, serta kubikasi mesin yang lebih besar.
Memang si embah satu ini membuat saya kagum dengan kebandelannya, dan mohon maaf sebelumnya. Saya tidak sedang dibayar oleh Suzuki ketika menulis artikel ini, namun murni suara hati selama menjadi penikmat mesin Suzuki.
Kebetulan Kisah ini juga dialami oleh Mbak Mita yang menceritakan secara gamblang bagaimana pengalaman dirinya dan beberapa orang yang dia kenal ketika menggunakan Suzuki.
Namun kekuatan mesin Suzuki menjadi blunder tersendiri bagi para bengkel resmi yang akhirnya tidak mendapatkan jumlah konsumen yang layak, untuk bisa mempertahankan dan melanjutkan bisnis para bengkel resmi Suzuki.
Kalau mazbroo belum pernah merasakan sendiri motor Suzuki, mungkin kata-kata saya dianggap berlebihan. Namun, coba saja jenengan beli motor merek Suzuki dan rasakan bagaimana pabrikan ini menservice kepuasan konsumen yang berlebihan.
Tapi sebelum itu, kita lupakan desain dari Suzuki yang rata-rata memang sedikit membuat saya dan mungkin sebagian dari jenengan mengerutkan dahi, karena diluar selera orang Indonesia secara umum .
Yang pasti, dalam perjalanan waktu hampir 13 tahun, Suzuki Smash milik saya dan keluarga baru mengganti gearshet satu kali. Dan juga belum pernah turun mesin sekalipun, bahkan meskipun pernah kehabisan oli mesin seperti yang saya ceritakan sebelumnya.
Dan kalau mazbroo ingin tahu lebih banyak ketidakwarasan yang disajikan motor merek Suzuki, silahkan bisa baca artikel milik Mbak Mita. Serta jangan lupa scrool kebawah untuk baca kolom komentar yang tidak kalah seru juga.
Suzuki sendiri memang memiliki nilai plus-minus dalam produk-produk mereka. Namun sekali lagi, artikel ini bukan ingin menggiring opini bahwa Suzuki adalah pabrikan berkualitas sementara yang lainnya tidak.
Bukan itu maksud dari artikel ini, melainkan isi yang saya sajikan adalah menggambarkan bagaimana keluh kesah dari seorang pegawai bengkel resmi Suzuki tentang keawetan mesin motor tersebut hingga membuat bengkelnya sepi.
Ndilalah juga, saya memiliki salah satu motor merek Suzuki yang memang sudah terkenal bandel. Tapi semua cerita tentu berbeda-beda, mungkin ada juga yang kecewa dengan performa Suzuki. Karena kembali ke masing-masing pengalaman dari para pengguna itu sendiri. Kalau pengalaman jenengan sendiri gimana ?.