Sejarah Yamaha II - Masuk Industri Motor


Bimocorner-pada Part I, saya sudah menceritakan tentang sejarah Yamaha dari awal. Mulai dari sosok pendirinya, Torakusu Yamaha, hingga ke sosok Genichi Kawakami yang membawa Yamaha kedalam perusahaan dengan industri sepeda motor.

Pada Part II ini, saya akan melanjutkan kisah Yamaha hingga bisa menjadi sosok perusahaan otomotif raksasa dunia. Jadi, silahkan siapkan secangkir kopi dan juga biskuit untuk menikmati cerita part II ini.

Produksi Sepeda Motor Perdana

Tahun 1954, Kawakami melihat peluang yang menjanjikan dalam industri roda dua. Tanpa pikir panjang, dia mulai mencoba membawa Yamaha menjadi perusahaan yang juga fokus dalam dunia roda dua.

Ini dilakukan agar kelangsungan hidup perusahaan tetap terjaga. Tepat satu tahun setelah Kawakami mengeluarkan gagasannya tentang Yamaha yang akan mulai memproduksi sepeda motor. Tahun 1955, YA-1 mulai di produksi.

Agar tidak saling bertabrakan, maka pada tahun 1955. Yamaha Motor resmi didirikan, dengan fokus untuk mengembangkan sepeda motor yang dibutuhkan oleh dunia kala itu.


YA-1 ternyata dapat diterima oleh publik Jepang kala itu, hingga akhirnya Yamaha terus mengembangkan inovasinya. Buah dari inovasi, terlahirlah YB-01 yang juga mendapatkan respon positif.

Yamaha Memasuki Pasar Ekspor dan Mengikuti Ajang World GP

Setelah produknya diterima pasar lokal, Yamaha mulai berani untuk mematok target pasar ekspor. Tidak tanggung-tanggung, pasar yang ditarget adalah Amerika yang saat itu menjadi negara terkuat dalam berbagai hal.

Tahun 1960, Yamaha YD-1 resmi dipasarkan di Amerika dan mendapatkan respon yang cukup positif kala itu. Hingga akhirnya, Yamaha percaya diri untuk memasuki kejuaraan balap motor dunia bertajuk World GP pada tahun 1961.

Bersama pembalap mereka, Yoshiku Sunako dan Fumio Ito, Yamaha masuk kedalam kelas 250 cc. Namun, tahun Yamaha di World GP atau sekarang dikenal sebagai Moto GP tidak semulus yang dibayangkan.

Fumio Ito hanya bisa duduk di posisi ke sembilan dalam klasemen terakhir World GP 1960 dengan poin 7. Sementara Sunako malah mencatatkan hasil yang jauh lebih buruh, yakni perolehan poin satu saja.

Nah masbroo, bagaimana Yamaha bisa merubah nasibnya di World GP ?. Pada episode berikutnya, saya akan menceritakan awal kisah comebacknya Yamaha dalam ajang balapan motor bergengsi di dunia tersebut. Jadi ditunggu saja pada part III.