Izinkan Saya Bercerita


Bimocorner-selama Bulan Juli lalu, blog ini terasa begitu hambar. Tidak ada lagi tulisan setiap hari yang diterbitkan, semua berita viral ataupun baru dilewati begitu saja. Sebuah tradisi yang mungkin tidak biasa untuk blog ini.

Namun, dalam tulisan saya kali ini, saya akan menceritakan alasan dibalik kuantitas tulisan di Bulan Juli yang sangat sedikit. Bahkan mungkin terombang-ambing seperti tanpa nahkoda.

Semua ada sangkut pautnya dengan pandemi covid 19 yang sempat meledak diawal Juni-Juli kemarin, entah saat ini masih tinggi atau tidak, saya kurang mengikuti beritanya. Baiklah, selama Juli, fokus fisik dan pikiran saya adalah kepada keluarga.

Pekerjaan, kuliah, dan membuat konten di blog maupun youtube semua terbengkalai. Saya mencoba untuk bisa menulis, namun apa daya, pikiran dan juga konsentrasi saya tidak bisa memungkirinya.

Ide dalam menulis hilang begitu mendengar kabar orang-orang yang saya cintai memburuk. Jangankan untuk menulis, untuk bisa tertawa lepas pun, saya tidak mampu.

Puncaknya ketika satu per satu orang tercinta dipanggil kembali oleh Alloh untuk selamanya. Maka tidak ada lagi semangat dan motivasi untuk menulis ataupun membuat konten.


Fisik ini terasa sudah ingin tenggelam dalam terapi kelelahan, jiwa ini berasa ingin istirahat dan mengatakan, "saya sudah tidak kuat Ya Alloh". Siapa sangka, pertemuan itu adalah yang terakhir.

Namun tentu saya tidak bisa terus-menerus bersedih, mereka yang telah pergi pun pasti tidak mau melihat saya terpuruk berlama-lama. Meskipun sampai detik ini, pikiran saya tidak bisa 100% bahagia lagi. Namun saya harus tetap melanjutkan hidup.

Dan tidak akan satu kali pun saya menyalahkan takdir yang sudah ditetapkan Alloh, semua sudah menjadi kehendakNya. Begitupun dengan diambilnya orang tersayang dalam hidup saya, itu sudah menjadi sebuah takdir yang harus diterima.

Untuk panjenengan, tetaplah berhati-hati, patuhi protokol kesehatan, jangan berkumpul-kumpul terlebih dahulu. Sudah, kita saat ini sedang dalam mode berperang melawan corona, jadi ayo kompak bersama.

Mungkin tulisan saya ini tidak begitu penting buat panjenengan, namun bagi saya ini penting. Setidaknya, apa yang sedang saya pikirkan bisa saya curahkan dalam bentuk tulisan yang merupakan hobi pribadi.

Benar kata Mbak Najwa Shihab, "memang tingkat kematian corona hanya 2 persen, namun bayangkan kalau itu adalah orang tuamu, keluargamu, kerabatmu, maka kamu tidak bisa lagi memeluknya".