Bimocorner-sejak awal musim 2022, banyak yang meragukan kalau Bagnaia bisa meraih gelar juara diakhir musim. Perfomanya yang angin-anginan, membuatnya harus tertinggal 50 poin saat memasuki pertengahan musim.
Bagnaia diselimuti beberapa masalah yang membuatnya semakin tidak konsisten untuk memperoleh poin. Kondisi semakin sulit, ketika sebagian besar orang mulai menghujat Bagnaia.
Tapi disinilah, kunci sukses itu malah diciptakan, bagaimana bisa ? Yuk, simak penjelasannya dibawah ini.
Ada istilah, ubah sebuah masalahmu menjadi senjata paling mematikan. Disinilah Bagnaia merubah sebuah 'kritikan' dan hujatan menjadi sebuah senjata untuk bisa merubah perfomanya.
"Saya pikir semua orang bisa memiliki sudut pandangnya dan semua orang bisa mengatakan apa yang mereka pikirkan,” kata Bagnaia.
Bagnaia mulai mencoba untuk bersahabat dengan kritikan yang ditimpakan kepadanya. Dan berpikir, tidak mungkin bisa memaksa semua orang untuk mencintainya.
"Jadi saya menerima beberapa orang tidak ingin mendukung saya karena mereka lebih suka pembalap lain. Saya bisa mengerti."
Pembalap asal Italia ini pun mulai mempelajari apa yang menjadi kritikan kepadanya. Darisanalah dia belajar menerima, dan mencari solusi.
"Saya juga bisa mengatakan bahwa mereka mengatakan yang sebenarnya karena ketika Anda memulai musim dengan tekanan untuk menang, Anda harus menunjukkan bahwa Anda memiliki kemungkinan untuk menjadi juara dunia. Saya kehilangan banyak balapan karena saya menabrak dan membuat banyak kesalahan.”
Dengan semua yang telah dia lakukan, Bagnaia berhasil memanen sebuah buah yang segar bernama gelar juara dunia. Dan memecahkan beberapa rekor yang sulit untuk ditiru.
Sumber : Motorsports.
