Bimocorner-paruh kedua musim ini menjadi sebuah petaka bagi Fabio Quartararo. Setelah berhasil meninggalkan Bagnaia 50 poin dibelakangnya, Quartararo malah mulai mendapatkan kesulitan.
Terlepas dari beberapa kali dia membuat sebuah kesalahan, Quartararo juga semakin tertekan tatkala perfoma Ducati kian menjanjikan pada paruh kedua.
Ducati seakan 'memangsa' Quartararo secara sadis. Tidak memberikan dia nafas, dan terus menekannya dengan perfoma motor yang semakin memberikan jarak atas M1.
"Paruh pertama musim, ditandai oleh pembalap dan juga merek. Atau lebih tepat kalau dibilang pembalap saja, karena Quartararo membuat sebuah perbedaan. Namun, di paruh kedua motor terbaik, mulai memakan Quartararo. Meskipun tidak bisa dipungkiri dia membuat kesalahan," kata Marc Marquez dikutip dari Estrella Galicia.
Jika menilik lebih jauh kebelakang, power M1 dan Desmosedici secara head to head memang menunjukan angka yang sangat timpang.
Meski Quartararo dikatakan memiliki skill yang mumpuni. Akan tetapi, jika senjata yang dia gunakan sudah kalah sejak awal. Meraih kemenangan, itu akan sulit.
Belum lagi, ada 8 pembalap yang memacu Desmosedici dalam grid. Membuat Quartararo seakan dibantai habis oleh Ducati sepanjang balapan.