Sering Dinilai Mengandung Kutukan, Kenapa Bagnaia Masih Berani Pakai Nomor #1 ?

 

pecco-bagnaia

Bimocorner-Ducati resmi melaunching tim mereka untuk musim 2023 pada Hari Senin, 23 Januari. Selain sosok Enea Bastianini, sorotan lain juga terlihat dari pemilihan nomor baru seorang Pecco Bagnaia.

Pembalap Italia ini memutuskan untuk mengganti nomor motornya dari #63  menjadi nomor #1. Tentu, keputusan ini menimbulkan sebuah tanda tanya besar. Apa yang membuat Bagnaia berani mengenakan nomor yang sering dinilai mengandung kutukan ini.

Jika menilik dari historis panjang, Mick Doohan merupakan pembalap terakhir yang berhasil mempertahankan gelar juara dunianya dengan mengenakan nomor #1. Namun yang perlu digaris bawahi adalah Doohan melakukan itu pada tahun 1998.

Dimana format balapan saat itu masih menggunakan 500 cc. Sementara ketika beralih ke kelas 1000 cc. belum ada lagi sosok rider yang berhasil menaklukan Nomor #1, termasuk dua diantaranya adalah Jorge Lorenzo dan Casey Stoner.

Menurut Manajer Tim Ducati, Gigi Dall’Igna, nomor #1 memang mengandung statistik yang sangat buruk. Namun disisi lain, ini merupakan sebuah tantangan bagi Bagnaia dan Ducati untuk membuktikan kalau Nomor #1 bukanlah sumber malapetaka.

gigi-dalligna

"Menurut statistik, ini adalah tantangan yang sangat berat,Memang hanya ada beberapa pebalap yang bisa mempertahankan gelar juaranya. Jadi tantangannya lebih rumit, tapi kami suka tantangan dan ingin coba mencapainya,” Kata Dall’Igna dikutip dari crash.

Meskipun menilai ini adalah tantangan, Dall’Igna menekankan kalau Ducati tidak boleh jumawa atas apa yang telah diperoleh sejauh ini. "Kami memang juara bertahan, tapi selalu rendah hati dan tidak jemawa, karena itu penting dalam olahraga serta kehidupan."

Apa prediksi anda soal Pecco Bagnaia di musim 2023, apakah dia akan sama dengan pendahulunya Stoner, atau malah ini menjadi momentum baginya untuk melepaskan kutukan. Silahkan tuliskan di kolom komentar.