Bimocorner-Marc Marquez tidak pernah menyangka, karir indah yang dia jalani di MotoGP selama ini berubah menjadi sebuah batu terjal yang setiap saat menghajarnya. Crash yang terjadi pada musim 2020, berbeda dengan ratusan crash yang telah dialaminya selama ini.
Disinilah takdir Marquez berubah 180 derajat dari sebelumnya, jika dulu berada dalam podium dan kemenangan adalah hal yang mudah. Kini, Marquez harus berjuang mati-matian untuk kemenangan.
Pembalap asal Spanyol menilai kalau kehidupannya kini seperti dalam tungku neraka, meskipun cedera yang dia alami sudah tidak lagi dia rasakan sakitnya. Namun, prestasinya masih juga belum bisa kembali.
Maka tidak heran, Marquez yang sekarang akan menitihkan air mata untuk podium yang berhasil dia amankan. Ini adalah bentuk penyesalan atas kebodohan yang pernah dia lakukan dengan memaksa fisik yang sejatinya masih memerlukan istirahat.
“Saya akan menangis saat menang, saya tidak akan tersenyum. Anda datang dari kemenangan, dari kejayaan, dan Anda melihat neraka sekarang. Saya datang dari karier olahraga yang terlihat seperti seorang pahlawan super," Kata Marc Marquez.
Tentu sebagai seorang pembalap, Marc Marquez ingin kembali menjadi juara dunia. Namun, motor yang disajikan oleh Honda membuat Marquez pesimis. Menurut Marquez, RC213V 2023 bukanlah motor yang bisa memenangkan sebuah kejuaraan.
Honda hanya mendesainnya untuk memenangkan balapan saja, namun untuk kejuaraan, dia rasa masih sangat jauh. Inilah yang menyebabkan kenapa Marquez harus mengalami banyak crash ketimbang pembalap lain. Karena mau tidak mau dia harus memacu sampai ke batas limit untuk bisa menaklukan RC213V.
"Saya harus mengambil risiko lebih besar jika mereka memberikan motor yang lebih buruk. Dan lebih banyak risiko berarti lebih banyak jatuh. Motor yang sekarang bisa memenangi balapan, tapi tidak bisa bertarung untuk kejuaraan dunia." ujar Marquez
Marquez sendiri saat ini masih terikat kontrak dua musim dengan Honda, dan besar kemungkinan di musim 2024 akan ada keputusan besar darinya. Entah itu memutuskan untuk pindah pabrikan atau malah bisa jadi dia memilih pensiun, pada usia 31 tahun.