Bimocorner-sebagai seseorang yang senang dengan perkembangan industri otomotif. Saya belum melihat geliat yang besar untuk industri motor listrik. Padahal, pemerintah sudah mau mengeluarkan subsidi yang besar bagi mereka yang berminat membeli motor listrik.
Kabar terakhir yang saya dengar, subsidi untuk motor listrik mencapai Rp. 10 juta. Sebuah angka yang besar untuk skema diskon seperti ini. Tapi anehnya, motor listrik masih saja kurang diminati, dan masih jauh angka penjualan mereka jika dibandingkan dengan motor konvesional.
Ada beberapa alasan, yang sudah saya rangkum dalam artikel kali ini.
Pertama, Model Yang Masih Sedikit
Jumlah Model Motor Listrik yang dipasarkan saat ini, masih kalah jauh jika dibandingkan dengan model motor konvesional. Padahal, rupa sebuah motor, sangat mempengaruhi niat seseorang untuk membeli atau tidak sebuah motor.
Kedua, Masalah Spare Parts
Jujur saja, salah satu alasan saya mengurungkan untuk membeli motor listrik adalah karena masalah spare parts. Masih ada rasa takut, kalau nantinya spare parts tidak disediakan oleh pabrikan. Disisi lain, motor listrik sangat bergantung kepada sistem elektrik.
Jadi kalau baterainya bermasalah, apakah sebuah pabrikan sudah siap dengan spare parts yang baru ? atau kita malah harus menunggu ?.
Ketiga, Masih Jarang Bengkel Motor Listrik
Ini yang tidak kalah penting, dan bahkan harus lebih diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli. Membayangkan motor tiba-tiba mengalami kendala di jalan, sementara bengkel belum semua bisa menerima motor listrik.
Karena perangkat dari motor listrik tidaklah serupa dengan motor konvesional. Sehingga perlu adaptasi bagi mekanik untuk bisa mempelajari isi dari motor listrik.
Namun, masalah-masalah ini wajar terjadi untuk sebuah momen transisi dari sebuah kebiasaan lama ke kebiasaan baru.