Dikutip dari Blog Iwan Banaran, Suzuki hanya bisa menjual rata-rata 1000 unit motor setiap bulannya sepanjang tahun 2023. Hasil ini, tentu sangat jauh jika dibandingkan dengan Honda dan juga Yamaha yang bisa menjual ratusan ribu unit setiap bulannya.
Pergerakan Suzuki yang terkesan santai, menjadi alasan kenapa motor-motor mereka tidak diminati konsumen. Mereka seperti membiarkan, pasar sepeda motor menjauh dari mereka. Hal ini terbukti, dari mulai ditutupnya beberapa bengkel dan dealer resmi mereka di beberapa wilayah di Indonesia.
Dan minimnya upgrade produk dari motor mereka menjadi alasan lain kenapa konsumen seperti pergi dari mereka. Bayangkan saja, sekelas Suzuki GSX-R150, yang dirilis pada tahun 2017. Dan sampai sekarang, belum ada facelift atau bahkan model barunya.
Padahal, saat pertama kali dirilis, GSX-R150 cukup menjadi daya tarik sendiri untuk konsumen. Tapi apa mau dikata, Suzuki seperti sedang sedikit demi sedikit move on dari pasar motor konvesional.
Kita tentu tidak berharap, nasib Suzuki Indonesia, akan sama dengan Suzuki Malaysia yang ditutup pada tahun 2018 karena sudah tidak lagi menghasilkan. Sejarah panjang Suzuki, akan sangat dirindukan jika mereka cabut.
Ada salah satu komentar dari netizen yang cukup bagus untuk Suzuki. Dimana dia mengatakan bahwa Suzuki harus mulai fokus menggarap pasar motor listrik, dengan pengalaman mereka, pasti akan tercipta sebuah produk yang berkualitas dan murah.
Karena pasar ini, belum digarap secara serius oleh perusahaan produsen sepeda motor lainnya. Mereka juga masih sama-sama menimbang, kontinyunitas dari pasar motor listrik di Indonesia.
Bagaimana Suzuki ? apakah anda mau mendengarkan saran kami semua untuk sekarang ?.