Resmi Locatelli Jadi Pembalap WSBK Paling Dimusuhi, Kenapa ?

Locatelli


Bimocorner-Kontak antar pembalap dalam balapan sekelas WSBK memang normal terjadi. Namun, tentu ada aturan yang mengikat kepada para pembalap untuk tidak melakukan hal yang dinilai berlebih.

Pembalap Pata Yamaha with Brixx, Andrea Locatelli menjadi contoh bagaimana tata krama antar pembalap harus dijunjung tinggi. Dan mengedepankan 'nyawa' diatas gengsi.

Locatelli sudah membuat suasana memanas bahkan sebelum Race 1 World Superbike (WSBK) Ceko dimulai. Ini terjadi pada warming lap, Locatelli entah kenapa melakukan pengereman secara mendadak pada tikungan pertama.

Akibat kelakuan Locatelli, tiga pembalap dibelakang nya : Jonathan Rea, Toprak Razgatlioglu dan Michael Ruben Rinaldi mengalami crash.

Seperti belum belajar dari apa yang telah dia lakukan, Locatelli sekali lagi membuat masalah. Dan kali ini pada saat balapan, dengan korban yang masih sama yakni Michael Ruben Rinaldi.

Kedua motor Rinaldi dan Locatelli saling bersenggolan yang membuat Rinaldi harus turun 4 posisi (dari posisi ke-3). Dan dengan dua kali insiden yang membuat Rinaldi rugi, wajar saja jika pembalap Aruba Ducati ini emosi bukan main.

“Anda harus menggunakan otak Anda karena di sini, kita menempatkan nyawa dalam risiko," kata Rinaldi mencurahkan rasa emosinya kepada Locatelli.

Tidak hanya Rinaldi, pembalap lain  Alvaro Bautista dan Jonathan Rea juga melemparkan protes atas sikap Locatelli di lintasan. Bahkan Bautista meminta agar Locatelli di berikan ganjaran hukuman pinalti.

Tapi menariknya disini, Locatelli meskipun telah menjadi 'musuh bersama' oleh para pembalap WSBK. Pembalap asal Italia ini malah menyinggung bahwa Rinaldi itu kalah sama dia di Ceko, tanpa berpikir kalau hasil buruk Rinaldi disebabkan oleh insiden dengannya.

Artikel Terkait : Demi Pendapatan Menggelembung Pada MotoGP, Moto3 Dan Moto2 Harus Dikorbankan ?

“Michael boleh mengutarakan opininya. Namun, saya ada di depannya pada akhir lap, meski saya mulai dari P8 dan dia start dari P3. Saya ingin menemukan batas. Kami siap menghadap race control," kata Locatelli.